"Tidak ada orang yang pandai di dunia ini, yang ada adalah orang yang lebih dahulu tahu dan mau belajar. Karena itu Belajarlah dan terus Tholabul ilmi. Iqro' ..., Iqro' ..., wa Iqro' bismirobbikal ladzii kholaq"

Kamis, 01 September 2011

Sekelumit tentang Awal dan Akhir Puasa Romadhon.

 Al Islamu ya'lu wa la yu'la alaihi
Saya percaya mesti ada hal yang terbaik mengapa Nabi SAW menggunakan kalender Chomariyah dan tidak menggunakan kalender Syamsiyah dalam penentuan awal dan akhir Romadlon. Memang benar perintah mulai dan akhir puasa itu setelah melihat hilal. Tapi waktu SD saya pernah membaca ada nash lagi yang mengatakan :  “Apabila suatu negeri melihat hilal, maka seluruh negeri harus mengikutinya” (Rukyat Global).


Awal hari kalender Chomariyah dimulai setelah matahari terbenam, sedangkan syamsiyah pergantiannya mulai pukul : 00.00, Saya percaya lagi mesti ada suatu hal terbaik dibalik mengapa puasa itu dilaksanakan mulai terbit fajar sampai matahari terbenam (siang hari), tidak dimulai pada awal waktu pergantian hari (saat matahari terbenam/maghrib). Ada selang waktu sekitar 7 jam lebih antara awal hari (maghrib) dan imsak. Dan ingat semakin kebarat posisi hilal akan kelihatan lebih tinggi karena perbedaan rotasi bulan dan matahari (setiap tahun selisih 11 hari).Ada selang waktu sekitar 7 jam untuk bisa menerima informasi dari negeri lain. di Jakarta bisa menerima berita dari negara disebelah barat yang maghribnya mempunyai selisih waktu sekitar 7 jam (Aljazair/Inggris).

Ingat,  kita diperintahkan puasa itu mulai  dari Terbit fajar sampai dengan matahari terbenam. Bukan dimulai jam sekian sampai dengan jam sekian. Demikian halnya dengan sholat,... Sholatlah isya' setelah hilang cahaya merah di ufuk barat, Sholat subuh setelah terbit fajar, sholat dhuhur setelah matahari bergeser sedikit kearah bergeraknya matahari sehinngga menimbulkan bayangan suatu benda, sholat asar setelah bayangan sinar matahari lebih panjang dari suatu benda dan sholat maghrib setelah matahari terbenam.

Hukum agama itu yang membuat adalah Allah SWT dan disampaikan oleh Rosulullah, dan akan bisa dipertanggungjawabkan kapan saja mulai dari jaman jahiliyah sampai jaman yang tehnologinya serba canggih nantinya. Tentunya ada hal terbaik dibalik hukum yang telah ditetapkan-Nya.

Sekarang mari kita renungkan dan kita bayangkan dijaman tehnologi telekomunikasi (Telepon/televisi) yang serba canggih seperti sekarang, seandainya Rosulullah Muhammad atau Sahabat (Abu bakar, Umar, Usman dan Ali) sebagai Khalifah masih hidup. Pada awal/akhir Romadlon di Indonesia belum melihat hilal, sementara di Makkah/Madinnah sudah terlihat hilal, dan Rosulullah/Sahabat mengumumkan lewat Televisi/telepon sekitar jam : 2300 WIB  yang bisa diakses di Indonesia pada waktu/jam tersebut. Apakah kita tidak melaksanakan puasa pada siang harinya setelah terbit fajar ???


Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan perlindungan dan petunjuk bagi kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar